Kuartet Indonesia yang terdiri dari Ariehan Hilman, Fitriyanto, Manulans, dan Ali Sahbana, yang start terakhir dari delapan negara peserta hanya mencatat waktu 2.14,43 detik dan berhak atas medali perak.
Medali emas menjadi milik kuartet Thailand yang terdiri dari Lihongyu, Bualu, Sai-Udomsin, dan Thancai, karena menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2.14,06 detik.
Adapun medali perunggu menjadi milik kuartet Galido, Mark Guevarra, Rynante, dan Liyod Luicen, asal Filipina, dengan catatan waktu 2.15,04 detik.
Ali Sahbana, salah satu punggawa kuartet skuad Merah Putih, usai pengalungan medali, kepada Tempo, mengatakan, kekalahannya dari tim Thailand karena mereka dinilai lebih bagus. "Lawan (Thailand) berjuang lebih keras. Mereka memang lebih baik dari kami," kata pembalap yang karib dipanggil Agung itu.
Fitriyanto menimpali, kekalahan juga sangat dipengaruhi oleh insiden yang dialami Manulians yang mengalami kram ketika sampai di kilometer 17 menjelang garis finis. "Kejadian itu sangat berpengaruh buat kami," ujar Fitriyanto. Tapi kuartet ini mengaku tetap bangga meski hanya mendapatkan medali perak. "Sebab, waktu terbaik selama menjalani pelatihan nasional hanya di angka 2.15,00 detik," Fitrianto memberikan alasan.
Hari ini, perlombaan cabang balap sepeda SEA Games XXVI hanya mempertandingkan nomor TTT 70,6 kilometer putra
Tim pembalap sepeda Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
0 komentar:
Posting Komentar